Desain arsitektur tradisional perlu mempertimbangkan banyak faktor, terutama keterbatasan teknologi konstruksi. Banyak konsep desain arsitektur yang sulit diwujudkan karena keterbatasan teknis. Desain arsitektur tradisional sebagian besar berbasis pada gambar desain, tetapi teknologi pencetakan 3D dapat digunakan untuk desain model tiga dimensi, menggabungkan gambar tradisional dengan informasi geografis, pemindaian arsitektur, dan data elektronik lainnya, serta menampilkannya dalam bentuk fisik. Ini dapat menunjukkan adegan tiga dimensi nyata melalui pemodelan realistis. Model desain awal dapat dibuat menjadi model tiga dimensi proporsional melalui langkah-langkah seperti segmentasi, monderisasi, dan penskalaan, dan kemudian model tersebut dapat dicetak 1:1 menggunakan teknologi pencetakan 3D. Pencetakan 3D dapat menangani model secara fleksibel, dan penyesuaian dapat dilakukan dengan mengedit dan memodifikasi file secara langsung. Selain itu, ia juga dapat memfasilitasi pencetakan multicolor, bahkan menambahkan elemen-elemen berbeda seperti transparansi dan logam ke dalam model.